Melihat kondisi diatas, mahasiswa Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM), Layung Sekar Sih Wikanthi bersama Lodyta Nawang Tika serta Shofa An-nur juga terdorong untuk bikin obat herbal penggerus kanker payudara memiliki bahan jamur tiram. Menurut dia, tanaman yang bernama latin Pleoratus Ostreatus ini dapat menghambat pertumbuhan yang terus-menerus dari sel kanker serta pembentukan pembuluh darah baru pada kanker.
Layung menyampaikan, kanker payudara mengalami sebagian fase dalam perkembangannya. Satu diantaranya ialah fase metastasis, yakni sel kanker beralih dari jaringan asalnya di payudara menuju jaringan badan yang lain, berkembang serta tumbuh jadi massa tumor baru. Fase metastasis ini ditata oleh beberapa hal dalam tubuh, satu diantaranya adalah ekspresi protein MMP yang berlebihan.
“Jamur tiram memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai antimetastasis lewat penurunan ekspresi protein MMP-9 serta MMP-2. Dua hal semacam ini bila ditekan memang dapat menurunkan resiko penyebaran yang lebih kronis, ” jelas Layung yang menyampaikan riset ini di dukung oleh Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Fakultas Farmasi UGM.
Sementara itu, Lodyta Nawang Tika mengaku, riset yang dikerjakannya sepanjang empat bln. ini diakui lewat banyak proses serta tahapan. Mulai dari pengambilan sampel jamur tiram hingga ekstraksi untuk mendapatkan senyawa yang dituju.
Pengujian juga dikerjakan pada kesibukan senyawa pada sel kanker payudara metastasik lewat cara sitotoksik, penghambatan migrasi sel kanker lewat cara Scratch serta tingginya jumlah protein pemberi tanda metastasis kanker payudara lewat Gelatin Zymograph.
Nawang juga berharap penemuan mereka bakal khasiat jamur tiram bisa di kembangkan jadi produk yang lebih aplikatif dalam upaya pencegahan atau perawatan pasien kanker payudara. Ekstrak jamur tiram bisa di kembangkan jadi sediaan farmasetis serta nutrasetical seperti kapsul ekstrak jamur tiram.
Blogger Comment
Facebook Comment